selamat datang di blog kami.... semoga bermanfaat.

Selasa, 02 Agustus 2011

Rebahkan Dirimu!

(Hikmah Ramadan)
Oleh Dr. Nadirsyah Hosen dalam bukunya Mari Bicara Iman

Ramadan. Saat rahmat Allah bertubi-tubi. Salah satu rahmat itu adalah terkabulnya doa-doa. Lihatlah bagaimana Allah menyelipkan sebuah ayat di antara rentetan ayat tentang puasa.

Bukalah Al-Quran, ayat ke- 183 -185 dari surah al-Baqoroh. Kita akan tahu bagaimana Allah mengatur puasa Ramadan. Pada ayat ke-186, pembahasan soal puasa “dipotong’ oleh pembahasan yang sama sekali lain. Baru kemudian pembahasan puasa dilanjutkan di ayat ke-187. Gerangan apa yang membuat Al-Quran terkesan tidak sistematis?

Inilah ayat ke-186, jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, jawablah bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan seseorang yang bersoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Ternyata, di antara rentetan ayat tentang puasa, Allah menjelaskan posisi-Nya dengan hamba. Mengapa ayat ini berada di tengah perbincangan soal puasa?
Mahasuci Allah! Rebahkan dirimu! Banyaklah berdoa pada bulan Ramadan. Tuhanmu amat dekat denganmu pada bulan suci ini dan ia telah menjanjikan akan mengabulkan semua permohonanmu.

Setelah Ramadan berlalu, apakah doa-doa kita tetap terkabul? Apakah Allah tetap dekat dengan kita pada selain Ramadan? Lihatlah ayat ke-188, sebagai ayat penutup dari rangkaian ayat puasa: jangan sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang batil. Dan, janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada hakim, dengan berniat memakan sebagian harta itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

Saat Ramadan, kita diperintahkan menahan menikmati makanan halal pada waktu tertentu. Di luar Ramadan, kita diperintahkan menahan diri dari harta yang haram. Jika demikian – insya Allah – di dalam dan diluar Ramadan, Allah selalu dekat dan mengabulkan doa-doa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar